PEMBENTUKAN AKTOR DI CHIAPAS



definisi aktor politik menurut Sidney Tarrow

Pada Tahun Baru 1994, hari berlakunya Perhimpunan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), sebuah kelompok yang tadinya tidak dikenal mengejutkan Meksiko dengan mengumumkan sebuah program pembebasan bagi warga pribumi Meksiko. Segera saja orang di seluruh dunia memberi perhatian pada Tentara Zapatista Pembebasan Nasional (EZLN). Dipimpin oleh seorang pria bertopeng yang menyebut diri Subcomanadante Marcos, kelompok itu merebut istana pemerintahan di San CristĂ³bal, Chiapas. Dari balkon istana, mereka membacakan sebuah deklarasi berapi-api bagi rakyat Meksiko. Deklarasi itu menyatakan bahwa rakyat yang lama menderita sudah menanggung berabad-abad penindasan dan penyingkiran, tetapi, akhirnya, hoy decimos ¡basta! (hari ini, kami katakan sudah cukup). Di berbagai titik dalam deklarasi, para penulisnya mengidentifikasi diri dalam pengertian-pengertian ini:
·         Sebuah produk dari lima ratus tahun perjuangan
·         Orang miskin seperti kami
·         Orang yang dijadikan umpan peluru
·         Ahli waris pembentuk bangsa kita yang sesungguhnya
·         Jutaan orang yang tercerabut
·         “Rakyat” sebagaimana disebutkan dalam Pasal 39 konstitusi nasional Meksiko
·         Tentara Zapatista Pembebasan Nasional
·         Manusia yang bertanggung jawab, merdeka, laki-laki dan perempuan
·         Patriot
Mereka menyangkal bahwa mereka adalah “pengedar narkoba, atau gerilyawan narkoba, atau bandit, atau karakterisasi apa pun yang bisa dpkaia musuh-musuh kami.” Mereka dengan tegas melawan kelompok-kelompok berikut:
·         Kediktatoran
·         Polisi politik
·         Klik pengkhianat yang merepresentasikan kelompok-kelompok paling konservatif dan antinasional
·         Tentara federal Meksiko
·         Partai yang berkuasa (PRI) dengan pemimpin tertinggi ilegalnya, Carlos Salinas, yang ditaruh di jabatan eksekutif federal (Salinas waktu itu adalah presiden Meksiko)
Mengumumkan sebuah revolusi atas nama rakyat miskin, tercerabut, pribumi Meksiko, mereka menyeru “kita” agar bangkit melawan “mereka”.
Tak ada revolusi yang terjadi. Tetapi Zapatista segera memberi dampak terhadap politik Meksiko. Di Chiapas, mereka membendung ancaman penumpasan oleh tentara dan memaksa pemerintah nasional untuk memulai perundingan mengenai hak milik petani. Dalam skala nasional, mereka mulai melakukan sebuah kampanye lebih luas bagi hak-hak indigenos. Selama paruh pertama 2001, mereka menggelar mars penuh warna dari Chiapas, negara bagian paling selatan Meksiko, menuju Kota Mexico. Mars itu menggelorakan tuntutan bagi pemberlakuan undang-undang otonomi lokal yang sudah disahkan oleh badan legislatif sebagai respons atas tekanan serentak berbagai organisasi orang indigenos, didukung oleh aktivis-aktivis internasional.
Kelompok Zapatista dengan cepat meraih reputasi internasional nasional mengesankan dan pengikut-pengikut internasional. Berbagai situs web dan mailing list, dioperasikan terutama oleh para pendukung luar negeri, menyiarkan pesan-pesan mereka ke seluruh Amerika Utara dan Eropa. Koneksi-koneksi itu mendatangkan aktivis dan pernyataan-pernyataan penuh semangat ke Chiapas dari tempat-tempat jauh seperti Eropa Barat (Hellman 1999). Banyak orang luar yang menafsirkan mobilisasi Zapatista sebagai sebuah bentuk perlawanan terhadap NAFTA yang baru saja disahkan. Karena alasan itulah mereka memandang mobilisasi tersebut sebagai sambutan tambahan bagi upaya-upaya antiglobalisasi di seluruh dunia. Pada tahun 1996, Zapatista menarik ribuan pendukung bagi “Pertemuan Antarbenua Pertama untuk Kemanusiaan dan menentang Neoliberalisme” di hutan Chiapas. Seorang pengamat mengemukakan bahwa “minat dan daya tarik yang dimunculkan oleh EZLN yang melampaui batas negaranya itu tidak tertandingi oleh gerakan lain mana pun dalam periode pasca-Perang Dingin” (Olesen 2005: 12).
Pembentukan identitas Zapatista tidak muncul begitu saja; ia dibangun di atas apa yang disebut dalam Bab 1 sebagai basis sosial. Identitas indigenos sama sekali bukan ide baru di sebuah negara seperti Meksiko, yang secara harfiah memiliki ratusan kelompok indigenos. Banyak dari para pahlawan militer dan politiknya yang berasal dari akar indigenos. Revolusi 1905 Meksiko adalah, untuk sebagiannya, perjuangan para petani indigenos untuk menuntut hak atas tanah mereka. Bukan kebetulan bahwa para pemimpin pemberontakan Chiapas menamakan organisasi mereka dengan nama pemimpin revolusioner Emiliano Zapata (Womack 1971). Walaupun berdarah campuran, Zapata menjadi terkenal sebagai wakil para petani indigenos.
Tetapi mobilisasi sebuah identitas tidak datang dengan sendirinya dari keberadaan sebuah basis sosial yang berkaitan dengannya; jika memang muncul dengan sendirnya, pemberontakan indegenos akan terus-menerus terjadi di seluruh Amerika Latin. Fakta bahwa pemberontakan semacam itu hanya bersifat sporadis dan biasanya berumur pendek mengalihkan perhatian kita dari basis sosial mereka ke pembentukan mereka sebagai aktor. Penduduk asli Meksiko masih belum mencapai pembebasan yang diserukan pembela Zapatista mereka pada tahun 1994. Meski begitu, mereka sudah beranjak dari keadaan nyaris tak terlihat menuju kedudukan politis signifikan. Mereka menjadi sebuah kepentingan besar dalam politik nasional, sebuah model yang diakui internasional untuk mobilisasi politik, dan partisipan yang sering terlibat dalam interaksi perseteruan di seluruh Amerika Latin, di mana pemerintahan di Bolivia dan Ekuador meraih kekuasaan dengan dukungan indigenos yang signifikan. Orang-orang Zapatista menciptakan aktor politik signifikan di pentas regional, nasional, dan internasional. Keberhasilan mereka melakukan hal itu membawa kita pada yang pertama dari lima pertanyaan kita: Bagaimana aktor-aktor politik terbentuk, berubah, dan lenyap?
PEMBENTUKAN, PERUBAHAN, DAN LENYAPNYA AKTOR-AKTOR POLITIK
Ingat bagaimana Bab 1 mendeskripsikan aktor politik: sekumpulan orang yang bisa dikenali yang melaksanakan aksi kolektif di mana pemerintah terlibat secara langsung maupun tidak langsung, membuat dan/atau menerima klaim-klaim perseteruan. Aktor-aktor politik meliputi pemerintahan dan agen-agen pemerintah, seperti presiden dan polisi. Tetapi aktor-aktor politik juga mencakupi beraneka macam aktor-aktor nonpemerintah, mulai dari kelompok-kelompok lingkungan hunian sampai organisasi dunia. Mereka layak disebut aktor-aktor politik karena membuat klaim, menerima klaim, atau kedua-duanya. Aktor-aktor politik selalu terbentuk, berubah, dan lenyap. Bagaimana hal itu terjadi?
Jawaban-jawaban yang paling umum sangat sederhana. Aktor-aktor politik terbentuk melalui mobilisasi, dengan peningkatan sumber daya yang tersedia bagi pembuatan klaim kolektif. Mereka berubah dengan berpartisipasi dalam perseteruan. Mereka lenyap karena demobilisasi. Tentu saja di situlah kompleksitas bermula—persis pada bagaimana mobilisasi, partisipasi, dan demobilisasi bekerja dan menghasilkan efek.
Bab 2 memperkenalkan proses sederhana koordinasi baru, di mana mekanisme perantaraan mengaktifkan mekanisme difusi, dan kedua mekanisme itu bersama-sama menghasilkan aksi terkoordinasi. Kita menyaksikan sebuah proses yang sama dengan aktor-aktor yang berbeda di Argentina ketika para pekerja hak asasi manusia, pengacara, pengadilan dan kelompok-kelompok hak asasi internasional berhimpun untuk menekan pemerintah agar serius dengan proses hukum terhadap para kriminal militer dalam Perang Kotor.
Para perantara Zapatista menyatukan koalisi berbagai macam komunitas indigenos, aktivis keagamaan, kaum radikal perkotaan, dan pejuang gerilya dalam satu aktor berskala besar terkoordinasi yang menyatakan diri sebagai kesatuan Tentara Zapatista Pembebasan Nasional. Bahasa, simbol-simbol, dan praktek-prakteknya menyebar luas di kalangan penentang rezim Meksiko saat itu. Aktor baru itu kemudian mengumpulkan sekutu-sekutu di tempat-tempat lain di Meksiko bagi pembuatan klaim kolektif dalam skala yang lebih besar lagi. Orang-orang Zapatista tahun 1994 dan sesudahnya mengombinasikan perantaraan dan difusi, akhirnya menciptakan sebuah koalisi partisipan, pendukung, dan simpatisan dalam skala yang jauh lebih besar daripada hutan Chiapas (Olesen 2005, Tarrow 2005: bab 7).
Orang-orang Zapatista diuntungkan oleh sebuah mekanisme yang kita jumpai sekilas dalam bab 2: pengakuan (certification). Pengakuan terjadi ketika suatu otoritas eksternal yang diakui mengisyaratkan kesiapannya untuk mengakui dan mendukung keberadaan dan klaim suatu aktor politik. Jika otoritas memiliki reputasi internasional dan kuat, isyaratnya menyebarkan kemungkinan bahwa otoritas tersebut akan turun tangan untuk mendukung aktor baru itu dalam klaim-klaimnya di masa mendatang. Dengan demikian pengakuan mengubah posisi strategis aktor baru dan hubungannya dengan aktor-aktor lain yang bisa menjadi penindasnya, saingannya, atau sekutunya. (Proses kebalikannya, decertification, menarik pengakuan dan komitmen bagi dukungan di masa mendatang, sering dibarengi dengan ancaman represi.) Orang-orang Zapatista memperoleh keuntungan di Meksiko berkat tradisi panjang indigenista negara itu dan berkat pengakuan ekstensif dari organisasi-organisasi eksternal—NGO, pers asing, bahkan beberapa pemerintah mendesak pemerintah Meksiko untuk menghindari pertumpahan darah. Organisasi-organisasi eksternal itu bisa dan benar-benar melancarkan tekanan terhadap pemerintah Meksiko agar mengakui dan berunding dengan orang-orang Zapatista.
Inilah cara lain melihat poin yang sama. Ingat komponen-komponen struktur peluang politik dari bab 3: (1) multiplisitas pusat-pusat independen kekuasaan dalam suatu rezim, (2) keterbukaan rezim terhadap aktor-aktor baru, (3) instabilitas blok politik mutakhir, (4) ketersediaan sekutu-sekutu atau pendukung berpengaruh bagi para penentang, (5) sejauh mana rezim merepresi atau memfasilitasi pembuatan klaim kolektif, dan (6) perubahan-perubahan menentukan dalam item 1 sampai 5. Perubahan-perubahan dalam struktur peluang politik mempengaruhi mudah atau sulitnya mobilisasi, biaya dan keuntungan pembuatan klaim kolektif, fisibilitas berbagai program, dan konsekuensi performa-performa yang berbeda dalam repertoar yang tersedia. Dalam semua cara ini, perubahan-perubahan dalam struktur peluang politik mempengaruhi daya tarik strategi-strategi aksi kolektif yang berbeda-beda.
Kelompok-kelompok aktivis muncul, tenggelam, dan berubah sebagai hasil dari struktur peluang politik, dari keberhasilan atau kegagalan program-program mereka, dan dari efektivitas mereka dalam menggalang dukungan dari patron, sekutu, dan basis sosial. Akibatnya, aktor-aktor politik mencurahkan sebagian waktu dan tenaga mereka untuk mengerjakan hal-hal lain di luar membuat klaim kolektif. Mereka memanfaatkan sumber daya yang ada dan menghimpun sumber daya baru, memelihara solidaritas, mengelola perselisihan internal, merekrut pengikut, menyediakan layanan bagi anggota, dan lain sebagainya, melalui berbagai macam aktivitas penunjang. Bahkan kelompok-kelompok aktivis lebih gigih lagi dalam mengerahkan banyak upaya untuk membangun, memelihara, dan memperbaiki organisasi mereka.
Membuat klaim kolektif selalu menguras sumber daya yang ada dalam jangka pendek, sekalipun jika itu menarik sumber daya baru dalam jangka panjang, Karena itulah, para organisator politik harus menyeimbangkan dua jenis aktivitas yang kadang-kadang bertentangan satu sama lain: di satu sisi, membuat klaim kolektif; di sisi lain, membangun organisasi mereka dan aksesnya pada sumber daya penunjang. Pertikaian di kalangan aktivis sering muncul menyangkut pembagian kerja tersebut: Apakah para pemimpin kita mencurahkan terlalu banyak waktu menghimpun bagi diri mereka sendri dan terlalu sedikit dalam memajukan kepentingan-kepentingan kita? Apakah mereka menghancurkan kelompok aktivis kita dengan mengerahkan seluruh tenaga mereka untuk membuat klaim dan tidak cukup mengerahkan tenaga untuk merekrut anggota baru dan mencari dukungan finansial?
Dengan mengidentifikasi jenis-jenis aktor politik yang berbeda, Anda bisa mengurai episode-episode perseteruan yang rumit. Anda bisa mendeteksi kedatangan dan kepergian aktor-aktor dari perseteruan, melacak bagaimana pembuatan klaim mereka berubah, mencari tahu koalisi dan perpecahan di antara mereka, dan mengetahui apakah mereka berkibar atau terpuruk karena aktor-aktor angin-anginan dalam membangun kepentingan bagi kelompok-kelompok aktivis. Anda bahkan bisa memahami mengapa kelompok-kelompok yang kelihatannya tidak penting dalam suatu waktu tampak tak terbendung pada waktu berikutnya dan mengerut menjadi sebuah sel kecil di waktu berikutnya lagi. Perubahan dalam struktur peluang politik sering mengembalikan aktivis-aktivis angin-anginan ke kehidupan sehari-hari mereka, menghentikan sementara kepentingan-kepentingan mapan, dan mengubah para aktivis menjadi sebuah sekte kecil namun militan. Dalam versi yang paling sederhana, buatlah sebuah daftar aktor-aktor politik pada titik 1 dalam waktu, uraikan secara garis besar hubungan dan perpecahan di antara mereka, lakukan hal yang sama untuk titik 2 dalam waktu, dan kemudian cobalan jelaskan kemunculkan, kelenyapan, dan penyatuan kembali dari waktu 1 ke waktu 2.

Diterjemahkan dari Charles Tilly & Sidney Tarrow, Contentious Politics, Oxford University Press, 2015, h. 100 – 104.

Comments

Popular posts from this blog

Para Pembunuh

Rumah Jagal Lima (Slaughterhouse-Five)

Kekekalan (L'Immortalite), Milan Kundera