Posts

Showing posts from March, 2017

Kritik Antonio Gramsci Terhadap Pembangunan Dunia Ketiga

Image
Kebijakan Pembangunan Ekonomi negara-negara berkembang telah berubah secara drastis sejak tahun 1980-an. Hampir semua negara berkembang menggeser kebijakan-kebijakan ekonomi mereka ke arah liberalisasi yang lebih besar dan kepercayaan yang lebih besar pada mekanisme pasar melalui serangkaian reformasi ekonomi berorientasi pasar. Berbagai reformasi kebijakan tersebut nyaris mengganti secara keseluruhan semua kebijakan sebelumnya yang mendominasi negara-negara berkembang dari tahun 1950-an hingga 1970-an. Reformasi yang mengenyahkan nasionalisme ekonomi dari perbendaharaan kata negara-negara itu, mengurangi peran eksesif negara dalam perekonomian, dan menghentikan kecenderungan pembangunan jenis sosialis. Seluruh reformasi kebijakan itu semata-mata merupakan menifestasi dari sebuah perubahan yang jauh lebih mendasar lagi, yaitu perubahan di tingkat ide. Dalam bahasa Gramsci, ide-ide melakukan impor materialis ketika berkoalisi dengan kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik. Perub

Sebuah Percakapan Dengan Milan Kundera

Image
L'Immortalite (akubaca, 2000) Wajahnya disapu temaram senja Paris yang menua, hanya matanya yang berbinar, biru tua. Dia bertutur perlahan, dalam bahasa Prancis yang sempurna, dengan aksen kental Slavia. “Hanya karya sastra yang mampu menyingkap fragmen tak dikenal keberadaan manusia yang memiliki alasan bertahan,” ujarnya dalam wawancara panjang lebar berikut ini. “Menjadi penulis bukan untuk mengkhotbahkan kebenaran melainkan menemukan kebenaran.” Dalam dekade 1980-an, Milan Kundera menyumbangkan bagi tanah kelahirannya, Chekoslovakia, sesuatu yang diberikan oleh Gabriel Garcia Marquez pada Amerika Latin di tahun 1960-an dan Aleksander Solzhenitsyn untuk Rusia pada tahun 1970-an. Dia menghadirkan Eropa Timur kepada publik pembaca Barat, dan melakukannya dengan wawasan universal yang penuh pesona. Seruannya pada kebenaran dan kemerdekaan ruang dalam— inner freedom (yang tanpa itu kebenaran tidak bisa ditemukan), kesadarannya bahwa dalam mencari kebenaran kita haru

Mengenal Kundera Dengan Sepotong Kalimat

Image
Kekalan (akubaca, 2000) Ketika terbit novelnya The Book of Laughter and Forgetting , 1980, Kundera mendapat sanjungan internasional yang luar biasa. Novelis John Updike menulis ulasan atas novel ini dengan judul: Buku yang Sungguh Orisinal Musim Ini. Untuk bukunya yang lain, The Unbearable Lightness of Being , terbit tahun 1984, novelis E. I. Doctorow menulis bahwa, “Pemikiran yang dipampangkan oleh Kundera sangat menyenangkan, dan subjek yang menjadi perhatiannya begitu mencemaskan.” Tetapi kita di Indonesia tidak terlalu mengenal lelaki kelahiran Brno, Chekoslovakia, 1 April 1929, ini yang terusir dari tanah kelahirannya, yang di tahun 1975 memilih Prancis sebagai rumahnya yang baru, yang kemudian makin melambung popularitasnya di tanah pengasingan. Sebagian terbesar kita di Indonesia mengenal Kundera hanya melalui sepotong kalimat yang dikutip oleh penulis kita yang menulis di koran-koran atau majalah. “Perjuangan manusia melawan kekuasaan adalah perjuangan ingatan mela