Posts

Showing posts from March, 2018

Hitler & His God (1)

Image
Seorang kopral mengamati tikus “ Saya jamin, Tuan-tuan, bahwa yang mustahil selalu berhasil yang paling tidak mungkin adalah yang pasti. ”                                                                              ADOLF HITLER Kopral itu bangun agak dini pagi itu, sebelum mengawali rutinitas hariannya. Karena tidak ada yang harus dikerjakan, dia menghibur diri dengan melempar remah-remah roti pada tikus-tikus yang merupakan tamu tetap kamar sempitnya, dan memperhatikan mereka bermain-main dengan remah-remah atau bertarung memperebutkannya. Perang Dunia Pertama – atau disebut “Perang Besar” – sudah usai, dan masa depan si kopral, yang tidak punya ikatan keluarga dan perkawanan, terlihat amat suram. Dia tidak pulang perang bersama barisan tak putus-putus rombongan tentara abu-abu dan letih yang membawa bau lumpur, mesiu dan daging busuk manusia di lipatan seragam mereka. Sebab tak lama sebelum gencatan senjata dia dibutakan oleh gas di dekat Wervik, di perbatasan Per

Soneta untuk Orpheus

Image
Rainer Maria Rilke Hampir gadis belia, dia muncul berkilau Dari kebahagiaan sangat nyanyian dan lira, Dan bersinar terang lewat kerudung musim semi Dia menyiapkan tempat tidur di dalam telingaku Dan tidur dalam diriku. Segala sesuatu ada dalam tidurnya: Pepohonan yang kukagumi, pesona memukau dari jarak terjauh, padang-padang rumput jauh, Dan semua sihir yang menyergapku. Dalam tidurnya, dunia. Wahai dewa bernyanyi, oh bagaimana Apakah kau sempurnakan dia agar dia tak lama terbangun? Dia bangkit dan tidur. Di mana kematiannya?” Diterjemahkan dari Rainer Maria Rilke, Sonnets to Orpheus: Duino Elegies , diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Jessie Lemont (New York: Fine Edition Press, 1945), h.   3 Sumber gambar: https://www.poetryfoundation.org/poets/rainer-maria-rilke

Edgar Allan Poe: missing link antara Al-Qur’an dan sains

Image
Alam Semesta Oleh René van Slooten Tahun ini Hadiah Nobel untuk fisika diberikan bagi penelitian tentang semesta yang mengembang. Bagaimanapun juga, teori ‘ Big Bang ’ dan semesta yang mengembang ditemukan pada tahun 1849 oleh oleh Edgar Allan Poe, yang mendapatkan inspirasi dalam Al Qu’an. Teori ‘Dentuman Besar’ dan semesta yang mengembang, adalah visi ilmiah modern yang umumnya diterima mengenai kelahiran dan perkembangan semesta. Teori ini lazimnya dihubungkan dengan astronom Amerika Edwin Hubble (1889-1953) tetapi itu tidak sepenuhnya tepat, karena fondasi teoretis bagi teori tersebut diletakkan pada tahun 1922 dan 1927 oleh ahli matematika Rusia Alexander Friedman (1886-1925) dan astronom Belgia Georges Lemaître (1894-1966). Jadi, sebetulnya, dengan pengamatannya Edwin Hubble hanya membuktikan sebuah teori yang sudah ada selama beberapa tahun, tetapi tetap saja itu adalah capaian yang sangat mengesankan. Namun, dalam beberapa dekade menjadi jelas bahwa teor