Komposisi

Rahnaward Zariab Aku duduk di kelas empat sekolah dasar. Di hari pertama dimulainya pelajaran, guru kami datang dan menyapa kami, “Anak-anak ...” Kemudian dia mulai berjalan ke bagian paling belakang kelas kami. Pandangan matanya mengarah ke bawah. Dia seperti orang menghitung setiap ubin di lantai yang dilaluinya. Dia kelihatan begitu pendek. Dan kenyataannya memang guru kami itu pendek. Tiba-tiba, dia terbentur tembok. Dia selalu melihat ke atas—setiap dia selesai menghitung ubin lantai. Bibirnya digerakkannya beberapa kali sampai akhirnya dia mulai berbicara. “Besok, masing-masing dari kalian harus membuat sebuah komposisi tentang musim semi,” katanya. Hal ini menjadi sebuah kejutan bagi kami. Kami semua merasa heran dan bingung, sementara di telinga kami terngiang “Sebuah komposisi?”, “—tentang musim semi.” Guru kami pasti sudah bisa merasakan semua kebingungan kami akan hal itu. Karenanya dia kemudian mulai menjelaskan apa sebetulnya yang harus kami kerjakan...