Akhir hidup Archimedes



sejarah geometri Archimedes kematian sisilia yunani

Archimedes adalah salah seorang dengan pikiran terbesar yang pernah dikenal umat manusia. Sampai hari ini kita masih terpesona oleh naskah-naskah matematisnya. Dia sudah merenungkan yang tak berhingga, dan dia nyaris menemukan kalkulus infinitesimal dua puluh abad sebelum Newton. Dia memang luar biasa genius.
Archimedes adalah orang Yunani dari Sisilia. Ketika Sisilia diserbu dan diduduki oleh tentara Romawi, dia ambil bagian dalam gerakan perlawanan, menciptakan mesin-mesin perang baru – tetapi bangsa Romawi akhirnya unggul.
Pada permulaan pendudukan Romawi, Archimedes melanjutkan aktivitasnya. Dia mempunyai kebiasaan membuat gambar-gambar geometris di pasir. Suatu hari, ketika dia sedang duduk berpikir di tepi laut, merenungkan gambar-gambar rumit yang dibuatnya di pantai, seorang prajurit Romawi, semacam kurir, datang dan mengatakan kepadanya bahwa Jenderal Romawi Marcellus ingin bertemu dengannya. Orang-orang Romawi sangat penasaran dengan para ilmuwan Yunani, mirip dengan CEO sebuah korporasi kosmetik internasional yang mungkin penasaran dengan seorang filsuf kondang. Karena itulah Jenderal Marcellus ingin bertemu Archimedes. Ini antara kita saja, saya tidak yakin kita bisa membayangkan bahwa Jenderal Marcellus tahu banyak tentang matematika. Dia hanya ingin tahu, dan rasa ingin tahu ini adalah kredit tersendiri baginya, seperti apa kemampuan Archimedes sang pemberontak itu. Maka diutuslah prajurit kurir tersebut ke pantai. Tetapi Archimedes tetap diam membatu. Prajurit itu mengulangi: ‘Jenderal Marcellus ingin bertemu dirimu.’ Archimedes tetap tidak menjawab. Prajurit Romawi itu, yang mungkin juga tidak punya minat besar pada matematika, tidak mengerti bagaimana mungkin ada orang yang bisa mengabaikan perintah dari Jenderal Marcellus. ‘Archimedes! Jenderal ingin bertemu denganmu!’ Archimedes, mendongak pun nyaris tidak, berkata kepada prajurit itu: ‘Biar kuselesaikan demonstrasiku dulu.’ Dan prajurit itu menjawab dengan marah: ‘Tetapi Marcellus ingin bertemu denganmu! Apa peduliku dengan demonstrasimu!’ Tanpa menjawab, Archimedes melanjutkan perhitungannya. Setelah beberapa saat, prajurit itu, yang sudah memuncak marahnya, meloloskan pedang dan menusuk Archimedes. Archimedes roboh gugur. Tubuhnya menghapus gambar geometris di pasir.

Dipetik dan diterjemahkan dari Alain Badiou dan Slavoj Žižek, Philosophy in the Present, polity, h. 15-16.
Sumber gambar: http://archimedespalimpsest.org/about/history/archimedes.php

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Jagal Lima (Slaughterhouse-Five)

Para Pembunuh

Contentious Politics (3)