Kurt Vonnegut




Biografi Singkat Kurt Vonnegut
Kurt Vonnegut
Harimau mesti berburu mangsa, burung mesti terbang;Manusia mesti duduk dan bertanya-tanya, “Mengapa, mengapa, mengapa?”
Harimau mesti tidur, burung mesti mendarat; Manusia mesti mengatakan kepada diri sendiri bahwa dia mengerti.

Sebuah Biografi Ringkas oleh William Rodney Allen

      Kurt Vonnegut, Jr. lahir pada 11 November 1922 di Indianapolis, Indiana, kota yang nantinya dia pakai dalam novel-novelnya sebagai simbol nilai-nilai Amerika.Kurt Sr. adalah salah seorang arsitek terpandang di kota itu, istrinya, Edith, putri produsen bir Indianapolis kaya raya. Kurt Jr. adalah bungsu dari tiga bersaudara, kakaknya bernama Alice dan kakak sulungnya Bernard. Peruntungan keluarga itu berubah dramatis selama Depresi ketika Kurt Sr. menyaksikan bisnis arsitekturnya surut. Dia terpaksa menjual rumah keluarga dan mengeluarkan Kurt Jr. dari sekolah swasta, Orchard School, di mana, saat masih taman kanak-kanak, Kurt bertemu dengan Jane Cox, yang kelak menjadi istrinya. Perubahan radikal situasi ekonomi tersebut memaksa Kurt Sr. benar-benar bertekuk lutut menghadapi hidup dan Edith istrinya kecanduan alkohol serta obat resep. Pesimisme seumur hidup Kurt Jr. jelas berakar pada respons putus asa orang tuanya terhadap gerusan Depresi.
      Di Shortridge High, Vonnegut menulis untuk surat kabar sekolah, The Echo, dan dia melanjutkan minatnya pada jurnalisme di Cornell, menjadi redaktur pelaksana surat kabar mahasiswa, The Sun. Seluruh karier menulis Vonnegut dipengaruhi oleh kaidah-kaidah sederhana jurnalisme: cari fakta, susun kalimat-kalimat deklaratif lugas, kenali pembaca. Vonnegut belajar kimia di Cornel tetapi di kemudian hari mengakui bahwa dirinya adalah “mahasiswa yang payah”.
       Ketika Perang Dunia II pecah, Vonnegut berumur enam belas tahun: pada umur 20 tahun dia masuk tentara dan dikirim ke Eropa, di mana dia nyaris seketika ditangkap pasukan Jerman di Pertempuran Bulge. Dia digiring sebagai tawanan perang ke Dresden, dan pada tanggal 13 Februari 1945 pesawat-pesawat bomber Inggris dan Amerika menghancurkan kota itu dengan menjatuhkan bom-bom berdaya ledak tinggi disusul dengan bom-bom pembakar. Badai api menyulap kota non-militer tersebut menjadi neraka yang membunuh 60.000 penduduk sipil. Vonnegut dan rekan-rekan sesama tawanan perangnya selamat karena kebetulan ditempatkan sekitar delapan belas meter di bawah tanah di bekas ruang pendingin daging dan rumah jagal. Pekerjaan Vonnegut selama beberapa pekan usai pengeboman adalah mengumpulkan dan membakar mayat. Pengalamannya di Dresden membekas sepanjang hidupnya dan akhirnya membuahkan mahakarya sastranya, Slaughterhouse-Five. Duka lain selama tahun-tahun perang adalah ibu Vonnegut bunuh diri dengan menelan obat over dosis pada tahun 1944.
       Setelah perang Vonnegut memperistri Jane Cox, dan putra pertama mereka, Mark, lahir.
       Vonnegut bekerja di bidang periklanan pada General Electric untuk menafkahi keluarga dan mulai menulis fiksi pendek sebagai sambilan. Kurt dan Jane pun punya dua anak lagi, Edith dan Nanette. Vonnegut melipatgandakan usahanya untuk menerbitkan cerita-cerita tulisannya. Pada tahun 1952 novel debutan bergenre muramnya, Player Piano, terbit. Kakak yang sangat disayangi Vonnegut, Alice Adams, meninggal dunia karena kanker pada tahun 1975, tepat dua hari setelah suaminya tewas dalam sebuah kecelakaan tak lazim kereta api komuter. Kurt dan Jane memelihara tiga anak Alice, melipatgandakan ukuran keluarga mereka dalam sekejap. Vonnegut harus bekerja lebih keras demi mendapatkan lebih banyak uang.
       Dalam 10 tahun menyusul anak-anak Adam menjadi anggota keluarga, pasar cerita pendek lesu, dan Vonnegut mengalihkan perhatiannya ke novel. Vonnegut menerbitkan epik fiksi ilmiah imajinatif gila-gilaan The Sirens of Titan; novel spionase, Mother Night, sebuah satire antropologis jenaka tentang agama, Cat’s Cradle; sebuah kritik terhadap ketidakadilan ekonomi, God Bless You, Mr. Rosewater; dan pada tahun 1969 novel Dresden-nya, Slaughterhouse-Five. Dalam buku-buku tersebut dia mengguratkan nada jenaka getir yang menjadi ciri khasnya, membuat audiens tertawa sekalipun yang dia tuturkan adalah horor. Vonnegut sudah punya penggemar fanatik di kalangan kampus, tetapi dia menjangkau khalayak lebih luas dengan Slaughterhouse-Fivedan versi cemerlang filmnya yang menyusul tak lama kemudian. Pada awal 1970-an Vonnegut adalah salah satu penulis paling terkenal yang hidup di muka bumi.
       Tetapi tahun 1970-an ternyata adalah masa yang berat bagi Vonnegut. Setelah anak-anaknya dewasa dan meninggalkan rumah, perkawinan panjangnya dengan Jane berantakan. Sendirian dia pindah dari Cape Cod ke New York City, menjadi tertutup dan tertekan serta dilanda kebuntuan menulis. Putranya Mark menderita gangguan mental bipolar pada awal dekade itu tetapi akhirnya sembuh dan menulis buku tentang penyakit itu yang berjudul The Eden Express. Perpecahan keluarga menjadi tema utama dua novel Vonnegut pada pertengahan 1970-an, Breakfast of Champions dan Slaptick. Meski tidak bisa dibilang sukses sebagai fiksi, kedua buku itu membantu Vonnegut mengatasi problem-problem emosional yang merubungnya sejak masa kanak-kanak.
       Pada tahun 1980-an memasuki fase utama kedua kariernya. Perkawinannya pada tahun 1979 dengan fotografer Jill Krementz meresmikan hubungan bertahun-tahun mereka, dan novel-novel realis sosial Jailbird, Deadeye Dick, dan Bluebard memperlihatkan kebangkitan kembali menakjubkan karier Vonnegut menyusul kemunduran kritis yang dialaminya pada tahun 1970-an. Novelnya Galapagos merupakan cerminan keprihatinan Vonnegut bahwa “otak kelewat besar manusia” justru, ironisnya, yang menyebabkan kepunahannya. Kali ini Vonnegut juga menerbitkan kumpulan esai utama ketiganya, Palm Sunday. Sepanjang 1980-an dan 1990-an, Vonnegut bertindak sebagai juru bicara berpengaruh bagi pelestarian kebebasan konstitusional, kontrol senjata nuklir dan perlindungan bagi biosfer bumi yang rapuh.
       Pada permulaan abad ini, Vonnegut terus berusaha menjadi, seperti yang dikatakannya, “orang tua yang bertanggung jawab dalam masyarakat”, mengecam militerisasi Amerika Serikat menyusul serangan teroris tahun 2001. Dalam novel terakhirnya, Timequake, dan kumpulan esai terakhirnya, A Man without a Country, dengan tegas mengungkapkan pemikirannya bahwa ketamakan korporat, kelebihan penduduk, dan perang pada akhirnya akan menaklukkan kemanusiaan yang bersahaja. Dan dengan menyesal dia meminta maaf kepada orang-orang yang datang sesudahnya, “Kita bisa menyelamatkan dunia, tetapi kita terlalu malas.”
       Kurt Vonnegut meninggal pada 11 April 2007 setelah jatuh di tangga apartemennya di New York. Dunia berkabung melepas kepergian salah satu penulis terbesar Amerika pada paruh kedua abad ke-20.

Cuplikan terjemahan Slaughterhouse-Five bisa dibaca di sini dan sini, juga di sini

Bibliografi

Novel:
Player Piano (1952);
diterbitkan dengan judul Utopia 14 (1954); diterbitkan ulang dengan judul Player Piano (1966)
The Sirens of Titan (1959)
Mother Night (1961)
Cat’s Cradle (1963)
God Bless You, Mr. Rosewater, or Pearls Before Swine (1965)
Slaughterhouse-Five, or The Children’s Crusade: A Duty-Dance with Death (1969)
Breakfast of Champions, or Goodbye Blue Monday (1973)
Slapstick, or Lonesome No More (1976)
Jailbird (1979)
Deadeye Dick (1982)
Galápagos: A Novel (1985)
Bluebeard (1987)
Hocus Pocus (1990)
Timequake (1997)


Kumpulan Karya (Fiksi Pendek, Esai, Dll.)
Canary in a Cathouse (1961)
Welcome to the Monkey House: A Collection of Short Works (1968)
Wampeters, Foma, and Granfalloons (1974)
Palm Sunday: An Autobiographical Collage (1981)
Nothing Is Lost Save Honor: Two Essays (1984)
Fates Worse than Death : an Autobiographical Collage of the 1980s (1991)
Bagombo Snuff Box: Uncollected Short Fiction (1999)
God Bless You, Dr. Kevorkian (1999)
A Man Without a Country: A Memoir Of Life In George W. Bush’s America (2005)
Armageddon in Retrospect (2008)
Look at the Birdie: Unpublished Short Fiction (2009)
While Mortals Sleep: Unpublished Short Fiction (2011)


Lakon
Penelope (1960),
direvisi menjadi Happy Birthday, Wanda June (1970)
Fortitude (1968)
Between Time and Timbuktu, or Prometheus-5: A Space Fantasy (1972)
Make Up Your Mind (1993)
Miss Temptation (1993)
L’Histoire du Soldat, adapta
si (1993)


Cuplikan terjemahan Slaughterhouse-Five bisa dibaca di sini

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Jagal Lima (Slaughterhouse-Five)

Para Pembunuh

Contentious Politics (3)